Data, Informasi dan Akuntansi

Data dan Informasi

Dalam ilmu teknologi informasi dan komunikasi, kita akan dihadapkan pada suatu masalah yaitu data dan informasi. Keduanya akan terealisir dalam kehidupan sehari-hari di mana kita akan selalu berhubungan dengan data dan informasi. Semakin banyak data yang terkumpul, maka semakin banyak pula informasi yang dipunyai atau sebaliknya.

Data adalah fakta berupa bahan mentah yang belum mengandung arti yang dapat diterima dan diolah oleh komputer. Secara konseptual, data adalah gambaran tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi. Data dapat berupa huruf, angka, letak, gambar, dan sebagainya. Data-data tersebut masih belum bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut agar menghasilkan sebuah
informasi yang bermakna. Informasi (information) merupakan data yang telah diolah atau diproses sedemikian rupa sehingga mempunyai arti atau makna bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Pemanfaatan Big Data Analytics Dalam Akuntansi

Big Data adalah serangkaian data yang memiliki ukuran sangat besar dan komplek sehingga akan sulit untuk dianalisis jika menggunakan metode atau tool analisis yang standar. Karakteristik dari big data adalah 3V: volume, velocity, dan variety. Yang dimaksud dengan volume adalah ukuran dari data tersebut, Velocity mengacu kepada kecepatan data untuk diproses, dan Variety adalah variasi dari tipe data.

Big Data Analytics adalah suatu proses menelusuri (inspecting), cleaning, mentransformasi (transforming), dan modelling big data untuk menemukan (discover) dan mengkomunikasikan informasi dan patterns, memberikan saran dan mendukung pengambilan keputusan. Big data telah digunakan untuk data advanced analytics pada area bisnis lain, namun dirasakan masih sangat sulit digunakan bagi sebagian (jika tidak semua) oleh auditor.

Big Data sudah dapat digunakan untuk memprediksi rata-rata harga saham. Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Bollen, Mao dan Zeng pada tahun 2011, mereka mengukur public mood secara global berdasarkan data dari twitter dan mereka sukses memprediksi fluktuasi harian dari Dow Jones Industrial Average (DJIA). Selain melalui social media, data-data yang tersedia di artikel media, terutama media elektronik juga dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga saham, seperti yang dikemukakan oleh Chan pada tahun 2003 dan Mittermayer tahun 2004. Jika melihat contoh-contoh tersebut, melalui sumber data yang sama juga nantinya dapat digunakan untuk meprediksi kebangkrutan suatu perusahaan atau menilai kondisi keuangan perusahaan.

Dalam hal mengelola inventory (persediaan barang dagang) suatu perusahaan, Big Data juga dapat membantu dalam pengelolaannya. Misalnya, melalui data demografi dan cuaca suatu daerah. Seperti yang telah dilakukan oleh department store Walmart. Walmart melakukan analisa data-data transaksi penjualan yang berukuran sangat besar (terabytes) untuk menentukan ancaman hurricanes (angin topan) pada suatu daerah, dimana jika ancaman ini akan datang, pelanggannya tidak hanya membeli lampu senter (flashlight) tapi juga penjualan produk makanan sarapan instan juga meningkat 5 kali lipat. Hal ini dapat membantu Walmart untuk me-manage inventory nya dengan lebih baik. Proses analisis data seperti ini juga dapat diterapkan dalam kegiatan audit, misalnya dengan memfokuskan proses audit pada area bisnis yang dianggap lebih beresiko.

Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengolahan Data Transaksi

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang bertanggung jawab untuk penyiapan Informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun di luar perusahaan.Sistem ini menyiapkan informasi bagi manajemen dengan melaksanakan operasi-operasi tertentu atas semua data sumber yang diterimanya dan juga mempengaruhi hubungan organisasi perusahaan dengan lingkungan sekitarnya. Juga bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupum di luar perusahaan. Selain itu sistem informasi akuntansi adalah satu – satunya CBIS yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan.

 

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :

  1. Informasi akuntansi keuangan, yaitu informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
  2. Informasi akuntansi manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan.

Metode Kuantitatif

Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer

Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain:

  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  2. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  3. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

 

Golongan pemakai sistem informasi akuntansi terdiri dari 2 golongan yaitu :

Pemakai Informasi Internal Adalah pemakai Informasi yang berasal dari dalam perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :

  1. Manajemen
  2. Purchasing management
  3. Inventary control management
  4. Production management
  5. Personal management
  6. Finansial management

Pemakai Informasi Eksternal Adalah pemakai Informasi yang berasal dari luar perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :

  1. Pelanggan Kebutuhan pelanggan mencakup informasi mengenai produk perusahaan seperti: harga, bentuk barang, dimana dan bagaimana barang tersebut dapat dibeli, apa jenisnya, pelayanan apa yang dapat diberikan perusahaan.
  2. Pemasok Apabila perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka pemasok akan meminta informasi mengenai tingkat kepercayaan realibility,jumlah kredit yang telah diperoleh dan kemampuan atau ability untukmembayar kembali.
  3. Para pemegang saham Mereka ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan memperkirakan pelaksanaan yang akan datang.Penyediaan laporan tahunan atau annual report untuk para pemegang saham disebut sebagai fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara tradisional merupakan tanggung jawab system informasi akuntansi.
  4. Para karyawan Karyawan berkepentingan terhadapinformasi umum, seperti tingkat upah rata-rata, tunjangan, laba perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat produktifitas dan lain-lain.
  5. Para pemberi pinjaman Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana sangat berkepentingan atas faktor-faktor seperti reputasi atau nama baik dan kemempuan manajemen perusahaan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa depan
  6. Instansi pemerintah Kantor pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi mengenai laba perusahaan dan jumlah pajak yang terutang oleh perusahaan kepada pemerintahan atau negara.

Sumber: