Internet untuk Segala ( Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Sebelum kita beranjak lebih jauh lagi, mungkin beberapa pembaca masih belum familiar betul dengan apa sebenernya istilah Internet of Things (IoT) ini? Apa efek yang diberikan kepada manusia? Internet of Things (IoT) saat ini juga sedang digalakkan oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin RI) untuk meningkatkan produktivitas Industri 4.0. Secara umum, Kemenperin RI menggambarkan IoT sebagai mesin yang terintegrasi jaringan internet dan diaplikasikan ke dalam beberapa sektor Industri seperti makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif, dan elektronika.
Secara sederhana, IoT adalah konsep yang pada dasarnya menghubungkan setiap alat dengan tombol on dan off kepada internet atau sebaliknya. Hal ini termasuk segala alat mulai dari telepon genggam, mesin pembuat kopi, mesin cuci, headphone, lampu, dan alat elektronik lainnya. Teknologi ini juga dapat diterapkan pada komponen mesin, contohnya mesin jet pesawat atau mesin bor pada pengeboran minyak. Bahkan sebuah Perusahaan Analis Gartner mengatakan bahwa pada tahun 2020 akan ada lebih dari 26 juta alat elektronik yang terkoneksi dengan internet.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.
Rumah pintar masa depan dapat didefinisikan dengan Intelligent building atau disebut juga Building Automation Systems (BAS) yang mampu mengatur sistem pengatur udara, ventilasi, dan penghangat atau Heating, Ventilation and Air Conditioning (HVAC systems).
Manfaat dari penggunaan rumah pintar ini adalah menghemat waktu, biaya, dan menyediakan kenyamanan dan keamanan. Teknik ini dapat mengurangi biaya operasi dan meningkatkan efisiensi karena mampu mengontrol beberapa sistem dari satu sistem interface yang terpusat. Hal ini juga mampu menghemat efisiensi energi karena menyediakan multi kemampuan dalam penyimpanan energi, pelepasan beban dan teknologi pemindahan material.
Perkembangan ini akan membawa kepada bentuk komunikasi baru di antara manusia dan benda serta di antara benda dan benda yang mungkin tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Aplikasi rumah pintar ini dilengkapi dengan jenis sensor yang berbeda, notasi matematika, algoritma dan tentunya teknologi robot terapan yang mutakhir dimana para desainer, insinyur, IT programmer bekerja sama dalam menentukan jenis perintah dan kode yang tepat kepada program robot dan juga dapat digunakan dengan mudah oleh penggunanya (friendly user).
Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. (Ashton,2009)
Penelitian pada Internet of Things masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi standar dari Internet of Things. Terdapat juga berbagai definisi yang dirumuskan oleh peneliti yang berbeda serta tercantum dalam survei.